Dasar Teori
Prinsip-Prinsip Deteksi Tepi
•Pendeteksian tepi
Untuk meningkatkan penampakan garis batas suatu daerah atau obyek di dalam
citra.
Deteksi tepi (Edge Detection) pada suatu citra
adalah suatu proses yang menghasilkan tepi-tepi dari obyek-obyek citra,
tujuannya adalah :
• Untuk menandai bagian yang menjadi detail citra
• Untuk memperbaiki detail dari citra yang kabur,
yang terjadi karena error atau adanya efek dari proses akuisisi
citra. Suatu titik (x,y) dikatakan
sebagai tepi (edge) dari suatu citra bila titik tersebut
mempunyai perbedaan yang tinggi dengan tetangganya.
Macam-macam metode untuk proses deteksi tepi ini,
antara lain:
1. Metode Robert
2. Metode Prewitt
3. Metode Sobel
4. Metode Canny
Metode Robert
Metode Robert adalah nama lain dari teknik
differensial yang dikembangkan di atas, yaitu differensial pada arah
horisontal dan differensial pada arah vertikal, dengan ditambahkan proses konversi biner setelah dilakukan
differensial. Teknik konversi biner yang disarankan adalah konversi biner dengan meratakan
distribusi warna hitam dan putih.
Metode Prewitt
Metode Prewitt merupakan pengembangan metode robert
dengan menggunakan filter HPF yang diberi
satu angka nol penyangga. Metode ini mengambil prinsip dari fungsi laplacian
yang dikenal sebagai fungsi untuk
membangkitkan HPF.
Metode Sobel
Metode Sobel merupakan pengembangan metode robert
dengan menggunakan filter HPF yang diberi
satu angka nol penyangga. Metode ini mengambil prinsip dari fungsi laplacian
dan gaussian yang dikenal sebagai fungsi untuk membangkitkan HPF. Kelebihan
dari metode sobel ini adalah
kemampuan untuk mengurangi noise sebelum melakukan perhitungan deteksi tepi.
Metode Canny
Salah satu
algoritma deteksi tepi modern adalah deteksi tepi dengan menggunakan metode Canny.
Deteksi tepi Canny ditemukan oleh Marr dan Hildreth yang meneliti pemodelan
persepsi visual manusia. Ada beberapa kriteria pendeteksi tepian paling optimum
yang dapat dipenuhi oleh algoritma Canny:
a.
Mendeteksi dengan baik (kriteria deteksi)
Kemampuan
untuk meletakkan dan menandai semua tepi yang ada sesuai dengan pemilihan
parameter-parameter konvolusi yang dilakukan. Sekaligus juga memberikan
fleksibilitas yang sangat tinggi dalam hal menentukan tingkat deteksi ketebalan
tepi sesuai yang diinginkan.
b.
Melokalisasi dengan baik (kriteria lokalisasi)
Dengan Canny
dimungkinkan dihasilkan jarak yang minimum antara tepi yang dideteksi dengan
tepi yang asli.
c. Respon
yang jelas (kriteria respon)
Hanya ada
satu respon untuk tiap tepi. Sehingga mudah dideteksi dan tidak menimbulkan
kerancuan pada pengolahan citra selanjutnya. Pemilihan parameter deteksi tepi
Canny sangat mempengaruhi hasil dari tepian yang dihasilkan. Beberapa parameter
tersebut antara lain :
1. Nilai
Standart Deviasi Gaussian
2. Nilai Ambang
Metode Deteksi Tepi pada Citra dalam MATLAB
9:05 AM
Kuliah