Thursday, December 20, 2012


Dasar Teori
Prinsip-Prinsip Deteksi Tepi
Pendeteksian tepi Untuk meningkatkan penampakan garis batas suatu daerah atau obyek di dalam citra.
Deteksi tepi (Edge Detection) pada suatu citra adalah suatu proses yang menghasilkan tepi-tepi dari obyek-obyek citra, tujuannya adalah :
• Untuk menandai bagian yang  menjadi detail citra
• Untuk memperbaiki detail dari citra yang kabur, yang terjadi karena error atau adanya efek dari proses akuisisi citra. Suatu titik (x,y) dikatakan sebagai tepi (edge) dari suatu citra bila titik tersebut mempunyai perbedaan yang tinggi dengan tetangganya. 
Macam-macam metode untuk proses deteksi tepi ini, antara lain:
1. Metode Robert
2. Metode Prewitt
3. Metode Sobel
4. Metode Canny

Metode Robert
Metode Robert adalah nama lain dari teknik differensial yang dikembangkan di atas, yaitu differensial pada arah horisontal dan differensial pada arah vertikal, dengan ditambahkan proses konversi biner setelah dilakukan differensial. Teknik konversi biner yang disarankan adalah konversi biner dengan meratakan distribusi warna hitam dan putih.

Metode Prewitt
Metode Prewitt merupakan pengembangan metode robert dengan menggunakan filter HPF yang diberi satu angka nol penyangga. Metode ini mengambil prinsip dari fungsi laplacian yang dikenal sebagai fungsi untuk membangkitkan HPF.

Metode Sobel
Metode Sobel merupakan pengembangan metode robert dengan menggunakan filter HPF yang diberi satu angka nol penyangga. Metode ini mengambil prinsip dari fungsi laplacian dan gaussian yang dikenal sebagai fungsi untuk membangkitkan HPF. Kelebihan dari metode sobel ini adalah kemampuan untuk mengurangi noise sebelum melakukan perhitungan deteksi tepi.

Metode Canny
Salah satu algoritma deteksi tepi modern adalah deteksi tepi dengan menggunakan metode Canny. Deteksi tepi Canny ditemukan oleh Marr dan Hildreth yang meneliti pemodelan persepsi visual manusia. Ada beberapa kriteria pendeteksi tepian paling optimum yang dapat dipenuhi oleh algoritma Canny:
a. Mendeteksi dengan baik (kriteria deteksi)
Kemampuan untuk meletakkan dan menandai semua tepi yang ada sesuai dengan pemilihan parameter-parameter konvolusi yang dilakukan. Sekaligus juga memberikan fleksibilitas yang sangat tinggi dalam hal menentukan tingkat deteksi ketebalan tepi sesuai yang diinginkan.
b. Melokalisasi dengan baik (kriteria lokalisasi)
Dengan Canny dimungkinkan dihasilkan jarak yang minimum antara tepi yang dideteksi dengan tepi yang asli.
c. Respon yang jelas (kriteria respon)
Hanya ada satu respon untuk tiap tepi. Sehingga mudah dideteksi dan tidak menimbulkan kerancuan pada pengolahan citra selanjutnya. Pemilihan parameter deteksi tepi Canny sangat mempengaruhi hasil dari tepian yang dihasilkan. Beberapa parameter tersebut antara lain :
1. Nilai Standart Deviasi Gaussian
2. Nilai Ambang

Metode Deteksi Tepi pada Citra dalam MATLAB

Sunday, December 2, 2012

Mau sharing nih gan,,,ane punya contoh tentang DFDnya aplikasi rental mobil,,ini tugas2 gue waktu smester 4 kmarin gan,,mungkin bisa bermanfaat gan,,

DFD



DFD Level 1


DFD Level 2


DFD,DFD Level 1,DFD Level 2

Distributor pulsa isi ulang diduga dibobol Hacker
Metrotvnews.com, Semarang: Salah satu distributor pulsa isi ulang telepon seluler, G47 Tronik milik sejumlah pengusaha di Semarang, Jawa tengah, diduga dibobol peretas sistem jaringan komputer atau hacker, sehingga mengakibatkan kerugian sekitar Rp1 miliar.
Bambang Tribawono selaku kuasa hukum para korban mengaku telah melaporkan pembobolan tersebut ke jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Jawa Tengah. "Nomor laporan tersebut adalah LP /83/VIII/2011/Jateng/Ditreskrim tertanggal 4 Agustus 2011," katanya di Semarang, Kamis (25/8). Ia mengungkapkan, diketahuinya pembobolan distributor pulsa isi ulang dengan cara masuk ke sistem keamanan jaringan informasi teknologi tersebut bermula dari kecurigaan kliennya saat melakukan pembukuan transaksi berkala.
"Pihak manajemen mengetahui jika pendapatan yang diterima dari penjualan pulsa isi ulang tidak mencukupi untuk setoran dan jumlahnya terpaut cukup jauh," ujarnya. Mengetahui hal tersebut, para korban yang berbisnis pulsa isi ulang sejak 1997 dan mempunyai ribuan pengecer itu kemudian melakukan audit secara manual serta memastikan bahwa telah terjadi pembobolan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Menurut dia, syarat untuk menjadi pengecer pulsa isi ulang pada distributor milik korban cukup mudah yakni dengan cara mendaftar, memberikan nomor telepon seluler, dan membayar sejumlah uang guna keperluan pembelian pulsa isi ulang. "Setelah melengkapi persyaratan, pihak yang menjadi anggota dan pengecer pulsa isi ulang tersebut akan mendapat nomor identifikasi untuk melakukan transaksi jual beli," katanya.
Ia mengatakan berdasarkan hasil audit manual yang dilakukan, kliennya menemukan empat nomor telepon dengan tiga nama anggota di dalam sistem penjualan yang dicurigai sebagai hacker.

Contoh Cybercrime

 
You'll Never Walk Alone © 2015 - Designed by Templateism.com | Distributed By Blogger Templates